Tulang Bawang Barat (SL)-Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Bupati TuLang Bawang Barat menyambut tamu istimewa Pimpinan PT Sugar Group Company (SGC), Purwanti Lee alias Ny Lee di acara Tubaba Bamboo International Festival (TBIF), yang diselenggarakan Pemkab Tulang Bawang Barat (Tubaba), Jumat 6 November 2020. Nyonya Lee datang usai pembukaan TBIF di Kota Budaya Uluan Nughik, Kelurahan Panaraganjaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Nyonya Lie bersama rombongannya berkeliling Kota Budaya Uluan Nughik, melihat beberapa ikon pameran yang terbuat dari bambu. Seperti alat penangkap ikan atau Bubu baling-baling. Dia juga menyempatkan foto bersama dengan Bupati Umar Ahmad dan Wagub Chusnunia Chalim.
Kemudian, Nyonya Lie juga menerima sebuah lukisan yang menggambarkan rumah-rumah adat yang ada di Uluan Nughik tersebut. Nyonya Lie menyampaikan apresiasi terhadap seniman yang telah memberikan lukisan kepadanya. “Lukisan ini sangat elok dan bernilai artistik. Saya sangat senang melihat lukisan ini, kebetulan saya juga sangat senang dengan seni. Saya juga gemar mengkoleksi lukisan-lukisan yang bernilai budaya seperti ini,” kata Ny Lee, usai menerima lukisan.
Langgar Protokol Kesehatan
Sementara Festival Bambu Internasional 2020 di langsungkan di Uluan Nughik, dibuka oleh Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, alias Nunik Jum’at, 06-November-2020 sepertinya mengabaikan Protokol Kesehatan. Padahal Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mensosialisasikan mentaati protokol kesehatan (3 M) ditengah wabah covid-19,
Hal itu terlihat dari banyaknya peserta yang tidak mentaati prokes saat acara berlangsung. Bahkan beredar foto di lokasi Festival Bambu Internasional 2020 itu, banyqk pejabat setingkat kepala Dinas dan jajaran yang tidak menggunakan masker sama sekali dan tetap berkerumun.
“Kok seperti tidak ada Corona, banyak yang mengabaikan protokol kesehatan. Kita suruh tertib tapi Pemerintahan kabupaten Tubaba justru melanggar aturan yang memang mereka buat untuk Masyarakat. Itukan aneh, giliran Masyarakat aja dirazia baik dijalan raya ataupun Pasar-pasar,” kata seorang warga di kejauhan.
Bahkan, katanya, Bupati mengeluarkan edran, bahwa acara-acara dibatasi. “Tapi ini malah Pemerintah mengadakan acara besar yang dihadiri orang dari berbagai Daerah. Parahnya lagi terlihat banyak yang tidak mentaati Prokes,” ujar warga lainnya yang menyaksikan Kegiatan Internasional tersebut.
Merekapun mempertanyakan, kalau memang pemerintah boleh menggelar acara besar dan mengundang orang banyak, kenapa dikalangan masyarakat tidak boleh. “Apakah Covid-19 ini sudah tidak ada lagi makanya begitu, tapi kenapa Akhir-akhir ini di Kabupaten kita bermunculan berita kalau Covid-19 terus bertambah, sengat membingungkan memang, sehingga Masyarakat menjadi kebingungan atas Informasi-informasi yang didengar dan apa yang terjadi didepan mata,” katanya. (Red)