Bandar Lampung (SL)-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung menggelar debat kandidat calon walikota di ball room Sheraton Hotel, Bandar Lampung, Rabu 14 Oktober 2020 malam. Tiga calon walikota yang ikut dalam debat perdana tersebut: nomor urut 01 Rycko Menoza, nomor urut 02 M Yusuf Kohar, dan nomor urut 03 Eva Dwiana.
Debat kandidat yang dimulai pukul 19.30 hingga 21.30 WIB itu dipandu dua moderator berlatar belakang jurnalis: Juwendra Asdiansyah dan Regina Valeria Putri (penyiar TVRI Jakarta). Debat berlangsung selama enam segmen selama 120 menit. Debat mulai memanas saat masuk sesi empat tanya jawab dan debat. Dua calon walikota Yusuf Kohar dan Eva Dwiana mulai saling serang.
Pertanyaan pertama dari Calon nomor 01 Rycko Menoza kepada Calon Walikota Yusuf Kohar. Dari pertanyaan ini membuat Yusuf Kohar membuka beberapa program. Yusuf Kohar mengaku tidak punya peran, sehingga banyak program seperti umroh, beasiswa tidak tepat sasaran.
Giliran pertanyaan Yusuf Kohar ke calon nokor urut 3 Eva Dwiana terkait peningkatan ekonomi. Yusuf Kohar menyebutkan Bandar Lampung menjadi kota terjorok nomor tiga. Kemacetan jalan yang dilebakan bukan bangun fly over. Eva mengatakan UKM akan ditingkatkan bagi anak-anak putus sekolah dan ibu rumah tangga.
Pertanyaan Eva kepada Yusuf Kohar, soal mengatasi masalah pandemi Covid-19. Yusuf Kohar mengatakan, tidak ada swab di Puskesmas, Eva membalas “Bapak kampanye tidak pakai masker,” kata Eva.
RSUD Kota Bandar Lampung sudah melakukan swab. Begitu juga dengan Puskesmas di Bandar Lampung sudah bisa melakukan swab. “Jangan marah-marah saja kerja Bapak. Makanya Bapak Yusuf Kohar sebagai wakil walikota harus pembangunan kota,” kata Eva
Sindiran ke Yusuf Kohar dari Eva juga diungkapkan saat pertanyaan dari Rycko ke Eva. Istri Walikota Herman HN ini juga menyindir Yusuf Kohar. Eva juga menyoal jabatan kepala daerah yang dibatasi dua periode. Karena jabatan walikota cuma sampai dua periode, untuk tiga periode. “Makanya saya yang melanjutkan untuk tiga periode,” ujar Eva.
Pertanyaan Yusuf Kohar, bertanya soal infrastruktur kepada Eva, jalan mulus saluran air lancar. Kualitas jalan kurang baik. Setahu saya. “Pantaskah kalau saya yang tagline lanjutkan. Karena Pak Yusuf Kohar tidak banyak yang tahu,” ujar Eva.
Yusuf Kohar menjawab, bukan saya enggak tahu, saya tahu jalan rusak. Pertanyaan dari Eva ke Yusuf Kohar, soal penataan wilayah pesisir dan bedah rumah juga saling sindir. Kembali Eva menilai Kohar tidak tau soal bedah rumah. Eva juga mengklaim bahwa semua warga miskin Bandar Lampung menerima PKH.
Debat kali ini mengambil tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Memajukan Daerah’dibuka oleh Ketua KPU Kota Bandarlampung Dedy Triady. (Red)