Mesuji (SL)-Proyek pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) teknik audio vidio dan RPS Multimedia, anggaran dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2020 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN XII), Kecamatan Pancajaya Mesuji, dengan anggaran Rp1,56 miliar diduga dikerjakan asal jadi dan tidak mengutamakan mutu serta kualitas bangunan.
Pantauan media ini di lokasi pembangunan Senin 12 Oktober 2020, terlihat para pekerja sedang melakukan finising pekerjaan. Namun anehnya tidak satupun pihak sekolah baik pihak pengawas pekerjaan maupun kepala sekolah tidak terlihat di lokasi pembangunan. Terlihat pengerjaan menggunakan matrerial asal-asalan, dan kondisi RPS itu sudah rusak dan mengalami keretakan di beberapa titik. Bahkan lantai kramix dan atap plapon juga terlihat asal pasang.
Kepada sinarlampung para pekerja ataau tukang mengaku bahwa mereka bekerja di bayar secara harian dan sudah hampir tiga bulan bekerja sampai saat ini. Mereka mengakui selama melakukan pekerjan proyek itu, tidak pernah ada datang pengawaas dari pihak sekolah, baik itu kepala sekolah atau yang lain.
“Hampir tiga bulan kerja harian. memang tidak pernah aadaa datang untuk melihat dan mengawasi pekerjaan ini. Untuk penggunaan material seperti semen, besi, keramik, batu bata itu memang sudah ada dari awal mereka tingal bekerja dan mengikuti arahan dan petunjuk dari awal,” katanya.
“Ya kami cuma kuli mas yang di bayar secara harian oleh pihak sekolah, upah pembayaran diberikan langsung oleh bendahara persepuluh hari sekali. Itupun kami yang datang ke rumah bendahara nya. Kepala sekolahnya kami tidak tau karna saya tidak kenal saya bukan orang sini,” kataanya.
Dia membenaarkan jika Kepala Sekolah yidak pernah daatang. “Dan memang jarang kepala sekolahnya datang bisa di katakan tidak pernah kesini. Kami bekerja dasarnya perintah awal dan disini ada nya material henis itu ya kami pakai yang itu. Kalo kualitasnya mau bagus dan baik ya matrial nya juga harus baik,” kataanya.
Sampai berita ini di terbitkan kepala sekolah dan bendahara SMK Neger XII tidak bisa di hubungi wartawan. Beberapa nomor hanphone yang coba dikonfirmasi dalam kondisi tidak ada yang aktif. Saat coba ditemui dikediamannya juga penghuni rumah menyebut kepala sekolah tidak ada di rumah, meskipun semua kendaraan baik roda empat dan roda dua nya ada dan terparparkir rapi. (AAN.S)