Bandar Lampung (SL)-Ikatan Alumni SMPN 16 Bandar Lampung protes keprihatinan atas pencopotan Purwadi sebagai kepala sekolha. Puluhan Alumni protes dan unjukrasa dan aksi teatrikal di depan SMPN 16 Bandar Lampung, Senin malam 12 Oktober 2020.
Mereka dari berbagai angkatan mengenakan pakain hitam-hitam sebagai tanda berkabung, dan menyanyikan lagu Gugur Bunga sambil tabur bunga. Muhammad Afandi Hasan, alumni angkatan 2000, mengatakan aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemecatan Kepala Sekolah SMPN 16 Bandarlampung Purwadi.
Mereka meminta Herman HN mengembalikan jabatan Purwadi sebagai kepala SMPN 16 Bandarlampung sekaligus menghapus stigma sebagai salah satu tim sukses salah satu paslon. “Jangan sampai dunia pendidikan dibawa ke ranah politik. Kami tidak ditunggangi oknum, semua adalah alumni berbagai angkatan. Jika tak ditanggapi, alumni akan berkoordinasi dengan semua alumni SMPN 16 Bandar Lampung tiap angkatan agar tuntutan ini bisa dipenuhi wali kota,” katanya.
Berikut tuntutan Aksi Simpatik Menuntut Keadilan kepada Wali Kota Bandar lampung (senin,12 oktober 2020; pukul 20.00WIB di depan Gerbang SMPN 16 Bandar Lampung)
1. Kembalikan Pak Purwadi Sebagai Kepala Sekolah SMPN 16 bandar lampung
2. Hapus Pencemaran nama baik Pak Purwadi Sebagai salah satu TS. salah satu calon walikota
3. Bersihkan Fitnah bahwa Pak Purwadi mengadakan pertemuan dirumah salah satu calon wali kota
4. Pak Wali Kota Minta maaf kepada pak Purwadi karna memecat pak Purwadi Via Telpon.
Herman HN: Melanggar Aturan, Aturan Apa Saya Yang Tahu
Sementara Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengatakan alasan pemecatan Kepala SMPN 16 Bandar Lampung, Purwadi karena melanggar aturan. “Nggak boleh melanggar aturan, itu aja. Melanggar aturan,” kata Herman HN, di Pemkot Bandar Lampung, Senin 12 Oktober 2020.
Meski demikian, saat ditanya aturan apa yang dilanggar oleh Kepala SMPN 16 itu, Wali Kota Bandar Lampung dua periode ini tidak menjelaskannya secara spesifik. “Ya, aturan saya yang tahu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SMP Negeri (SMPN) 16 Bandar Lampung, Purwadi, mengaku dipecat dari jabatannya oleh Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN. Purwadi mengaku tidak mengetahui persis kesalahan atau penyebab pemecatan dirinya dari jabatan Kepala SMPN 16 Bandar Lampung.
Namun, Purwadi menduga dirinya dipecat lantaran hanya menerima handuk kecil saat berolahraga jalan sehat dan melintas di depan kediaman Calon Wali Kota Bandar Lampung Rycko Menoza SZP. “Saya ditelepon Pak Wali (Herman HN), Beliau menanyakan. Ya saya sampaikan ini acara rutin (jalan sehat). Ya sudah taunya beliau saya salah,” kata Purwadi.
Pasca-kejadian itu, Purwadi mengaku dirinya langsung dinonjobkan dari jabatan Kepala Sekolah SMPN 16 dan dipindahtugaskan sebagai guru biasa di SMPN 26 di Kecamatan Kemiling. (Red)