Bandung (SL)-Menulis berita ekonomi yang menarik itu mesti menyangkut kehidupan masyarakat banyak. Perihal soal inflasi, anggaran, kebijakan moneter, fiskal mesti ditulis dengan sudut panjang yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Baca: Kemerdekaan Pers di Jamin UU Dengan Kewajiban Wartawan Mentaati Kode Etik
Baca: Pertumbuhan Fintech di Indonesia Tumbuh Pesat
Demikian dikatakan Pimpinan Republika.co.id, Elba Damhuri memberikan tips menulis berita ekonomi agak enak dibaca dan mempunya pembaca yang banyak. “Berita ekonomi acap berkaitan dengan angka, jurnalis mesti menyajikannya secara hidup. Dengan begitu, berita ekonomi menarik untuk dibaca,” kata Elba, diacara Gathering Insar Media Lampung bersama OJK, di Bandung, Kamis 28 November 2019.
Misalnya, kata Elba, soal kenaikan tarif dasar listrik. Wartawan mesti memahami bahwa ada beberapa segmen pelanggan listrik. Yang paling banyak konsumen rumah tangga. “Jika ambil angle kenaikan tarif dasar tertinggi listrik itu diterima rumah tangga, kemungkinan pembacanya pasti banyak. Sebab, jumlah pembaca dari segmen rumah tangga cukup banyak, ketimbang dunia industri. Karena kenaikan tarif dasar listrik, memberikan dampak besar kepada rumah tangga,” katanya.
Selain itu, pemahaman istilah perekonomian sangat diperlukan wartawan yang hendak membuat suatu berita ekonomi terutama menyangkut OJK. Sebelum membuat berita ekonomi kita harus punya data yang akurat serta paham akan istilah-istilah ekonomi.
Ada tiga hal utama terkait penulisan berita ekonomi yakni peristiwa, kecendrungan dan kinerja. Sebuah laporan ekonomi, berita tersebut harus ditulis berapa banyak peningkatannya, kemudian disebutkan angkanya dan persentasenya serta penjelasan lain dari pihak-pihak bersangkutan. “Angka dalam suatu laporan ekonomi sangat penting,” katanya.
Tapi angka tidak menjadi kebutuhan bila tidak sesuai realitas, karena dalam suatu penulisan berita ekonomi mendalam diperlukan teknik penulisan 5W+1H matrik. “Who terhadap who, who terhadap why dan seterusnya. Ini dinamakan teknik penulisan berita ekonomi,” ujarnya. (red)