Selasa, April 20, 2021
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat Penggunaan
  • Kontak Kami
  • Redaksi
Sinarlampung
Advertisement
  • Home
  • Daerah
    • Bandarlampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Nusantara
  • Politik
  • Pendidikan
  • RAGAM
    • Opini
    • Lifestyle
    • Tips & Trik
    • Travel
  • COVID-19Live Update
No Result
View All Result
Sinarlampung
Home Bandarlampung

Bisnis Baru Larva (Belatung) Lalat Indonesia Eksport ke Belanda

sinarlampung by sinarlampung
20 November 2019
in Bandarlampung
4 min read
0
Bisnis Baru Larva (Belatung) Lalat Indonesia Eksport ke Belanda
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

Bandar Lampung (SL)-Mendengar belatung, kesan yang pertama kali terbesit adalah jijik atau karena ada bangkai atau hal serupa yang telah membusuk. Bahkan saya masih berpikir bahwa belatung tidak bisa dijual dan hanya bisa membantu pembusukan pada sampah. Jika dibandingkan dengan cacing, cacing masih bisa diproduksi untuk obat, namun sepertinya aneh jika mendengar obat yang dibuat dari belatung.

Tapi taukah kalau belatung juga bermanfaat bahkan Indonesia mampu mengekspor belatung ke mancanegara?, Indonesia bisa mengekspor hal yang unik yang sebelumnya tidak kita kira namun sebenarnya ada dan bisa dihasilkan di setiap rumah tangga di Indonesia.

Berita Terkait

Lecehkan Wartawati dengan Vidio Porno Oknum Lawyer Perusahaan di Laporkan Ke Polisi

Viral Anggota Polda Lampung Sakit Terlantar di Merak Kapolda Respon Cepat Jemput Brigadir Agus

19 April 2021
221
Soal Lahan Warga Way Hui Gugat Gubernur Lampung

Soal Lahan Warga Way Hui Gugat Gubernur Lampung

18 April 2021
128

“Kita mengembangkan budidaya belatung dari pakan sawit, dan di eksport ke Belanda. Gizi tidak kalah dengan makanan lain, dengan protein tinggi,” kata Manager Komersil PTPN VII saat menjadi pembicara pada seminar Perkebunan Lampung.

Lalat Tentara Hitam

Berkeinginan untuk menghasilkan belatung atau membudidayakannya untuk dijual bahkan di ekspor? Belatung yang bisa diekspor di sini bukan sembarang belatung. Bukan belatung yang berasal dari apapun yang busuk, seperti nangka busuk misalnya. Namun belatung atau maggot yang bisa di ekspor yakni dari jenis Black Soldier Fly (BSF) atau dalam Bahasa Indonesia adalah lalat tetantara hitam.

Black Soldier Fly (BSF) adalah lalat. Jadi awalnya belatung ini berasal dari lalat yang bisa dipakai untuk mengatasi persoalan sampah organik, yakni hermetia illucens atau yang dikenal dengan nama black soldier fly (BSF). Lalat hermetia illucens bisa membantu mengatasi persoalan sampah organik karena makanan dan sumber kehidupan dari BSF adalah sampah organik.

Nah, anakan lalat tersebut disebut larva yang menjadi bahan baku pakan ternak. Untuk menjadikan telur BSF menjadi larva, membutuhkan waktu untuk tumbuh yakni 15 hari dan dengan 1 gram telur lalat bisa menghasilkan berkilo-kilogram larva maggot yang nantinya bisa dikeringkan dan dijual dengan harga yang tinggi.

Dengan sedikit saja, telur maggot bisa menghasilkan larva yang banyak, sehingga menguntungkan para budidaya belatung BSF ini. Selain menguntungkan karena produksi yang banyak, maggot di Indonesia sangat dibutuhkan sebagai pakan untuk ternak. Hal ini dikarenakan maggot BSF memiliki kadar protein yang tinggi sehingga bisa menjadi altenatif selain pelet dan tentu saja karen lebih murah harganya.

Sebelum memulai bisnis untuk memulai ekspor belatung ini, banyak faktor lainnya yang perlu diperhatikan. Misalnya bau yang dihasilkan, yakni bagaimana agar orang di sekitar kita tidak terganggu dengan bau. Pasti ada pemilihan tempat yang tepat untuk produksi belatung agar tidak mengganggu orang disekitar.

Atau bahkan karena bau dari pembusukan sampah untuk makanan belatung tersebut bisa mengundang hewan seperti tikus atau kecoa yang malahan bisa menghambat atau merusak proses pertumbuhan belatung yakni dari telur menjadi larva.

Lalu ada faktor sampah organik yang harus dipasok setiap harinya. Karena belatung yang baik bukan dari sampah yang bercampur seperti kebanyakan sampah di Indonesia, melainkan dari sampah organik yang terpilih sehingga bisa menghasilkan larva yang bagus dengan kandungan protein yang tinggi.

Tapi untuk masalah sampah, daerah di Indonesia masih bisa memasok sampah harian yang membludak meski belum tentu sampahnya sudah terpilah dari organik dan non organik. Dan hal tersebut salah satu “PR”nya, yakni mendapatkan sampah yang benar-benar organik.

Berhasil, Indonesia ekspor belatung 35 ton ke Belanda

Degan budidaya belatung ini meski terlihat susah dari prosesnya, tapi bukan berarti tidak bisa dihasilkan dengan kualitas yang baik. Contohnya yakni salah satu perusahaan Indonesia yang berhasil mengekspor Black Soldier Fly (BSF), yaitu BioCycle.

Menurut laman daring antaranews.com, BioCycle berhasil mengekspor BSF ke Belanda dengan jumlah 35 ton. Dan dengan harga 4 dollar Amerika per kilogramnya. Sedang harga telur lalatnya biasanya lebih mahal dengan harga sekitar 10 ribu per gramnya. Dalam membudidayakan BSF, BioCycle berbeda dengan idustri rumahan yakni bahan sampahnya tidak dari sampah organik melainkan dari bungkil kelapa sawit.

Dengan begitu, hasil larva yang diproduksi memiliki kualitas yang bagus dan dengan kadar protein yang lebih bagus jika dibandingkan dengan sampah organik.

UMKM daerah di Indonesia menikamati potensi penjualan belatung BSF

Meskipun tantangan pada pasokan sampah organik untuk produksi rumahan susah, bukan berarti produksi maggot rumahan tidak menjajikan dan tidak mampu ekspor. Bahkan di Indoensia kini sudah banyak unit masyarakat yang melakukan budidaya maggot seperti di Bogor, Cimahi, Jakarta, Lamongan dan banyak lainnya.

Bahkan di Banyumas Jawa Tengah, menurut laman mongabay.co.id terdapat desa yang bernama Dusun larangan yang kini memiliki sebutan dengan Desa Laler (desa lalat) karena dengan 200 keluarga yang menaungi desa tersebut 23 rumah sudah melakukan budidaya belatung BSF ini. Dengan budidaya BSF ini, di Desa Laler bisa menjual larva yang hidup dengan Rp 7000 per kilogramnya atau yang sudah kering dioven senila 10 ribu sampai 15 ribu per gramnya.

Perkirakan saja jika setiap warga di desa atau bahkan satu kecamatan siap untuk melakukan pilah sampah dan mampu menyediakan sampah organik saja, maka produksi BSF ini akan meningkat dan membantu para peternak karena harganya yang lebih murah daripada pelet (makanan ternak) dan bahkan jika berlebih bisa di distirbusikan baik lokal maupun internasional.

Belatung yang diekspor ke luar negeri bukan sembarang belatung kan? Belatung yang mampu mengurai sampah organik ini bahkan bisa dijual dengan harga yang lumayan. Apalagi jika larva sudah kering, harganya menjadi dua kali lipat. Selain itu, sebagai pengganti pakan ternak yang lebih murah yakni dengan harga tiga kali lipat lebih murah per kilogranya dibandingkan dengan harga larba BSF ini. (Red)

Previous Post

UMKM Potensi Pengusaha Yang Bisa Survive

Next Post

Peserta UKW dan Pengurus PWI Lampung IKuti Safari Jurnalistik PWI Pusat Bersama Astra

Next Post
Peserta UKW dan Pengurus PWI Lampung IKuti Safari Jurnalistik PWI Pusat Bersama Astra

Peserta UKW dan Pengurus PWI Lampung IKuti Safari Jurnalistik PWI Pusat Bersama Astra

POPULAR NEWS

  • Unjukrasa di Pengadilan Masa Desak KPK Tetapkan Nunik Tersangka dan Periksa Bos SGC Purwati Lee

    Unjukrasa di Pengadilan Masa Desak KPK Tetapkan Nunik Tersangka dan Periksa Bos SGC Purwati Lee

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Kabid PUPR dan Orang Dekat Bupati Lampung Selatan di Laporkan Kasus Fee Proyek Rp1,25 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maraknya Pergantian Aparatur Pekon di Tanggamus, Ini Tanggapan Lembaga PPDI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Delapan Anggota DPRD Pringsewu Di Periksa Kejari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Suami dan Polisi Grebek Oknum ASN Lemhanas Lagi Wik wik Jelang Saur di Kemang Depok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bantuan BLT Covid-19 Dinas Sosial Kota Metro Rp4,4 Miliar Jaman Pairin Janggal dan Sarat Penyimpangan, Kabid Sebut Salah Input?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terimakasih Sudah Berkunjung

Sinarlampung

Media Siber sinarlampung.co hanya hanya khusus media online, tidak memiliki terbitan cetak.

"Setiap wartawan Media Siber sinarlampung.co dibekali identitas, dan wajib menjunjung tinggi kode etik jurnalistik"

Follow us on social media:

Berlangganan Newsletter

Kategori

  • Advertorial (327)
  • Bandarlampung (5.413)
  • Business (93)
  • Culture (12)
  • Feature (19)
  • Headline (3.067)
  • Kriminal (2.184)
  • LAMAN (1)
  • Lampung Barat (380)
  • Lampung Selatan (1.243)
  • Lampung Tengah (495)
  • Lampung Timur (770)
  • Lampung Utara (2.454)
  • Lifestyle (14)
  • Mesuji (657)
  • Metro (696)
  • Nasional (2.921)
  • National (62)
  • News (34)
  • Nusantara (2.610)
  • Olahraga (220)
  • Opini (325)
  • Opinion (15)
  • Pendidikan (230)
  • Pesawaran (589)
  • Pesisir Barat (360)
  • Pilihan Redaksi (326)
  • Politics (21)
  • Politik (1.470)
  • Pringsewu (1.004)
  • Sports (10)
  • Tanggamus (1.073)
  • Technology (1)
  • Tips & Trik (45)
  • Travel (51)
  • Tulang Bawang (773)
  • Tulang Bawang Barat (849)
  • Uncategorized (93)
  • Way Kanan (505)

Terpopuler Bulan Ini

  • Anggota Fraksi PDIP Lampung Nurhasanah Jadi Tersangka Pidana Sektor Jasa Keuangan

    Anggota Fraksi PDIP Lampung Nurhasanah Jadi Tersangka Pidana Sektor Jasa Keuangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asisten II Edi Yanto Tersangka Korupsi Pengadaan Bantuan Benih Jagung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baru Dilantik, Kepala Pekon Tiram Diduga “Mengangkangi” Surat Edaran Bupati Tanggamus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat Penggunaan
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2020 Sinarlampung - By CV.NSU LAMPUNG
Connection by Lampungtech.

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Bandarlampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Way Kanan
    • Tulang Bawang Barat
  • Kriminal
  • Nasional
  • Nusantara
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Politik
  • Ragam
    • Opini
    • Lifestyle
    • Tips & Trik
    • Travel
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Syarat Penggunaan
  • Pedoman Media Cyber

© 2020 Sinarlampung - By CV.NSU LAMPUNG
Connection by Lampungtech.