Bandar Lampung (SL)- Kasus kematian Dufi, Abdullah Fitri (42), wartawan, yang ditemukan tewas dalam drum plastik, dan dicor semen itu, di Bogor itu sontak membuat banyak orang terkejut. Seorang rekan seprofesi Dufi, Joko Intarto, mantan wartawan senior Jawa Post mengungkapkan kekagetannya, dan tersebar di group whtashapp wartatawan.
“Saya tersentak. Kaget. Mayat yang ditemukan di dalam drum yang sedang heboh itu. Ternyata jasad kawan saya. Dugaan polisi, ia menjadi korban perampokan. Namanya Dufi. Penggalan dari nama lengkapnya: Abdullah Fitri. Usianya 42 tahun,” ucapnya/
Dufi teman kerja saat saya merintis koran ‘’Indo Pos’’. Dufi semula bekerja di koran ”Rakyat Merdeka”, kemudian bergabung menjadi manager pemasaran iklan. Sampai saya pindah ke Jak TV dua tahun kemudian. Mungkin sekitar tahun 2008, Dufi pindah kerja ke ‘’Berita Satu’’. Media milik Lippo. Saya sempat bekerjasama membuat konten untuk program kultum jelang magrib.
Dufi juga pernah bekerja di ‘’TVMU’’. Stasiun TV milik Muhammadiyah. Sebagai tenaga marketing iklan. Menjelang Ramadan yang lalu, saya bertemu Dufi seusai Jumatan di Masjid At-Taqwa. Di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng. Dufi sudah pindah kerja di ‘’iNews TV’’, Media milik MNC.
Itulah pertemuan terakhir saya dengan Dufi. Inalillahi waina ilaihi roji’uun. Semoga Allah mengampuni semua kesalahan dan dosa-dosamu. Amiin.(JOKO INTARTO). (red/jun)