Gedongtataan (SL) – Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pesawaran terus melakukan monitoring terhadap beberapa orang yang diduga ikut dalam jaringan Suriah.
“Kita terus melakukan monitoring kepada masyarakat yang kami duga memiliki paham radikalisme, dan ada salah satu warga yang baru dua tahun pulang dari Suriah. Untuk identitasnya sudah kita kantongi dan selalu kita pantau perkembangan, namun saat ini yang bersangkutan masih keluar provinsi,” ungkap Kepala Kesbangpol Kabupaten Pesawaran Pathurozi, ketika di konfirmasi di ruang kerjanya, Senin (21/5).
Saat ini katanya, informasi sementara yang bersangkutan ada di wilayah serang Banten, aktivitasnya berjualan namun informasi terakhir ada di daerah Bogor. “Selain itu kami juga lagi monitoring ada juga di daerah Kecamatan Padangcermin,” katanya.
Menurutnya, guna mencegah paham radikalisme maupun terorisme yang memecah belah persatuan dan kesatuan juga mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Saat ini ada beberapa kelompok maupun orang-orang yang berkaitan dengan dugaan terlibat paham radikalisme maupun terorisme,” katanya.
Ketika di tanya terkait pendanaan kelompok teroris, dirinya menjelaskan biasa mereka mendapat bantuan dana luar negri langsung ke rekening jaringan-jaringan terorisme.
Dia juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Pesawaran untuk mewaspadai kelompok radikalismes, terutama rumah-rumah kontrakan yang akan dijadikan lokasi perakitan bom.
“Saya juga menghimbau kepada pemilik rumah kontrakan harus selektif menerima orang yang hendak menyewa dan menyertakan identitas karena khawatir mereka jaringan terorisme karena kewaspadaan itu tentu dapat mencegah kelompok radikalisme maupun terorisme,” katanya.
Sementara itu pasca penangkapan terduga teroris bernama Supriyanto yang dilakukan Detasemen khusus (Densus) 88 di Pasar Tamin pada jumat kemarin (18/05/18).
Jajaran Polres Pesawaran melakukan pengawasan ketat terhadap simpatisan dan kerabat terduga teroris bernama Supriyanto. Hal itu disampaikan Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi, Senin (21/05) “Terkait dengan simpatisan terduga teroris yang ditangkap Densus 88, sedang di lakukan pengawasan oleh petugas baik terhadap keluarga, termasuk anak dan istri serta rekannya, doktrin pasti ada,” kata Syaiful di rungan kerjanya, Senin (21/05). (Destu)