Bandarlampung (SL)-Tiga orang tewas, dua orang tewas ditempat, akibat tangki BBM segi empat non standar, dalam mobil truk fuso BE-8265-UP meledak, di area parkir bengkel las, di Jalan Zulkarnain Subing, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lamung, Senin (26/2/2018) sekitar pukul 10.15 wib.
Korban tewas diduga supir truk dketahui bernama Suryadi, dan Ari, pegawai bengkel las listrik tersebut. Keduanya terpental hingga seratus meter dan tergeleka di jalan aspal, Seorang lagi kritis, dan sempat dilarikan kerumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Tangki itu meledak dengan detuman sangat keras, tabung plat besi itu juga terpental hingga 50 meter dari bak truk. Atap dan bagian tepi bak truk yang juga dirangkai tralis besi bulan telihat hangus, dan box tangki robek.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan tangki dalam bak truk fuso itu sedang diperbaiki, karena ada sambungan las yang kurang rapat pada bagian atas tabung. Lalu Suryadi melakukan las tangki, tiba-tiba terjadi ledakan, diduga tangki masih berisi BBM.
“Ledakan sangat kuat, mirip bom israel aja. Mungkin masih ada bensinya mas, kalo sisa solar ga gitu. Tabung tangki nguap, ada yang buka tangki, tiga orang yang kena, mereka mental yang dua ke jalan, ” kata warga disekitar ledakan.
Polisi datang kelokasi, dan menutup jalur pertigaan tak jauh dari SPBU Suka Maju, Telukbetung Timur. Terlihat juga puluhan anggota TNI di lokasi membantu Polisi mengamankan lokasi, yang tak jauh dari lokasi gudang BBM terbakar waktu lalu.
Warga lainnya, di lokasi kejadian menduga ledakan tersebut disebabkan oleh percikan api, saat para pekerja tersebut sedang melakukan las listrik. “Kalau dugaan warga di sini sama. Pas lagi ngelas, percikan api yang panas menyebabkan ledakan pada tangki,” kata Jumin, tak jauh dari lokasi.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung yang juga datang ke tempat kejadian, mencatat bahwa ledakan tersebut terjadi sekiranya pukul 10.48, dan ada 3 orang yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
“Korban awalnya terpental. Yang 2 langsung meninggal, dan yang 1 sempat dilarikan ke rumah sakit Kota Bandatlampunh dengan keadaan kritis. Namun harus menghembuskan nafas terakhirnya karena sudah tidak bisa lagi ditolong,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Bandarlampung, M Rizky.
Informasi lain, BBM dan kendaraan tersebut milik seorang dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang BBM nonsubsidi dengan alamat Hanura, Pesawaran, yang diduga ilegal. Asal-usul BBM dari Sungai Angit, Sungai Lilin, Sumatera Selatan. (juniardi)